Sabtu, 16 Maret 2013

FF / OneShoot / I Miss You So Much, Oppa!


I Miss You So Much,
 Oppa !

Tittle : I Miss You So Much, Oppa!
Author : RyeoRii
Cast : - Kim Jong In a.k.a KAI
  -Sung Hyo Joon
Gendre : Sad, Romance, SongFict
Lenght : One Shoot

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Seorang gadis nampak berjalan dengan lesu dipinggiran pantai Jeju ini. Gadis itu terus berjalan sambil mendengus kesal. Sesekali ia menendang ringan karang-karang kecil ditepi pantai. Raut diwajahnya melukiskan bahwa ia sedang sangat sedih. Ia menghentikan langkahnya dan langsung duduk dipasir putih pantai ini. Ditekuk kakinya dan ia langsung menangis sambil memeluk erat kedua kakinya
“OPPA!! KAU JAHAT!! KAU TEGA MENINGGALKANKU SENDIRI!!”  Teriak gadis itu dan terus menangis. Tak memperdulikan ombak yang semakin mendekat, ia terus menangis dan menangis.



_FlashBack_

Krriingg..!
Suara ponsel gadis itu seketika memecahkan suasana. Ia segera  mengalihkan kegiatan membaca novelnya dan segera mengangkat telefon tersebut.
“Yeobseyo oppa?” Sapanya dengan manis.
“Yeobseyo changi-ya. Kau sedang apa hm?” Jawab seorang namja di sana.
“Hm, aku sedang membaca novel oppa. Kau sendiri sedang apa?”
“Aku? Hm, aku sedang memikirkanmu Hyo Joon-aa!” Balas namja itu dengan sedikit menggoda. Rupanya gadis bernama Hyo Joon itu hanya tersipu malu mendengar ucapan namjachingunya yang bernama Jong In atau sering dipanggil Kai itu.
“Yakk oppa! Kau mau menggombal eoh?” Protes Hyo Joon.
“Hahahaha. Jagi?”
“Ne oppa, waeyo?”
“Bagaimana kalau lusa kita liburan ke Pulau Jeju?” Tawar Kai.
“Mwoya? Ke Pulau Jeju oppa? Aigoo oppa! Aku mau!” Jawab Hyo Joon riang.
“Jinjja jagiya?”
“Ne oppa! Tentu!”
“Hm baiklah changi. Ini sudah malam. Lebih baik kau tidur saja ne? Mimpi indah changiyaa~” Ucap Kai.
“Ne oppa. Baiklah. Begitu pula dengan mu. Semoga mimpi indah juga. Jaljayo oppa.”
“Jaljayo Hyo Joo-aa!”
Hyorin pun segera menuju ke ranjangnya. Segera ia menarik selimut Hello Kitty nya  yang hangat. Tak lama, Hyo Joon terlelap dan segera terbang ke alam mimpinya.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Hari yang mereka tunggu pun tiba. Pesawat yang mereka tumpangi telah mendarat dengan mulus. Hyo Joon dan Kai segera keluar dari pesawat dan mengambil barang bawaan mereka. Karena liburan ini sudah direncanakan sebelumnya, tak heran kalau Sungmin sudah menyiapkan mobil untuk menjemput mereka dan sudah memesan hotel berbintang untuk menginap.
Kai sengaja memesan hotel yang berada pas dipinggir pantai. Karna ia tau, kalau yeojachingunya itu sangat menyukai pantai dan laut.
“Oppa apa kita akan menginap disini?” Tanya Hyo Joon saat  turun  dari mobil.
“Tentu changi! Apa kau suka?”
“Ne oppa. Sangat suka!”
Saat sudah sampai didepan kamar hotel, Kai pun segera membuka pintunya. Kai mempersilahkan Hyo Joon untuk masuk dahulu. Hyo Joon melangkah masuk kedalam kamar hotel ini. Hyo Joon sangat takjub karena kamar yang ia mamasuki itu luas dan rapi. Hyo Joon segera meletakkan koper dan tas selempanganya. Dan ia berjalan menuju balkon kamar itu. Dibukanya pintu kaca kamar ini dan lagi-lagi Hyo Joon takjub dengan pemandangan pasir putih dan hamparan lautan biru didepannya. Tiba-tiba saja Kai datang menghampirinya dan memeluk Hyo Joon dari belakang.
“Oppa!” Desis Hyo Joon.
“Wae changiya?” Tanya Kai sambil menyandarkan kepalanya di pundak Hyo Joon.
“Oppa, kau selalu saja memelukku secara tiba-tiba!” Protes Hyo Joon.
Kai semakin erat memeluk Hyo Joon. “Tapi kau suka kan changi?” Tanya Kai menggoda.
“Yakk! Oppaa! Chamkan! Lepaskan aku!” Hyo Joon terus saja mencoba untuk berontak. Namun, Kai selalu saja menahannya. Hingga Hyo Joon benar-benar pasrah atas kelakuan namja nya itu.
“Oppa, aku ingin ke pantai! Aku ingin bermain ombak dan pasir!” Ajak Hyo Joon.
Kai segera melepas pelukkannya dengan cepat. “Kajja changi kita ke pantai!” Jawab Kai semangat.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Malam harinya Kai mengajak Hyo Joon untuk makan malam di Restaurant Sea Food di pinggir pantai. Hyo Joon dan Kai terlihat sangat menikmati makan malamnya ini.
Singkat waktu, setelah mereka makan malam, kini pasangan tersebut bergandengan tangan dan berjalan ditepian pantai. Tiba-tiba Hyo Joon melepaskan gandengannya dan mengambil bambu didepannya.
“Oppa, lihat ini!” Pekik Hyo Joon.
Hyo Joon segera menulis diatas pasir putih itu dengan bambu nya ia dapatinya. Tak lama, ia menatap Kai dan tersenyum.
“Oppa, I Love You! Saranghae!”
“I Love You too changiya. Nado saranghae!” Balas Kai dan memeluk erat tubuh Hyo Joon.
Kini, Hyo Joon dan Kai duduk di tepi pantai. Sambil menghirup udara malam, Hyo Joon menyenderkan kepalanya di bahu kekar Kai. Kai hanya tersenyum dan membelai lembut rambut Hyo Joon.
 “Changiya, coba lihat itu!” Ucap Kai sambil menunjuk keatas langit tepatnya bintang-bintang dan bulan.
“Ne, waeyo oppa?” Tanya Hyo Joon bingung.
Kai menggenggam lembut tangan Hyo Joon. “Changiya, aku selalu berada bersamamu dan juga berada dihatimu selalu. Changiya, dan aku juga ada diantara bulan dan bintang itu.” Ucap Kai  dengan lembut.
“Aku tak mengerti apa yang sedang kau bicarakan oppa!” Respon Hyo Joon.
“Changiya, tataplah langit ! Jika suatu hari kau merindukanku. Karna aku berada disana.” Ucap Kai.
“Untuk apa oppa? Bukankah kau akan selalu berada disampingku? Mengapa aku harus menatap langit oppa?” Tanya Hyo Joon. Kai meletakkan jari telunjuknya dibibir Hyo Joon. Hyo Joon hanya diam tanpa ada reaksi.
‘Suatu hari kau akan mengetahuinya, Hyo Joon-aa!’

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“Oppa lihat, tas ini sangat cute kan?” Tanya Hyo Joon sambil menyerahkan sebuah tabloid ke Kai.
“Ne, tas ini cute!” Jawab Kai lemah.
Hyo Joon menatap Kai dalam-dalam, “Aigoo oppa! Kau sangat pucat! Apa kau sedang sakit?” Tanya Hyo Joon panik.
“Aniyaa changi! Aku tidak sakit!” Bantah Kai.
Hyo Joon menyimpan perasaan tak enak kepada Kai. Tiba-tiba saja darah segar mengalir deras dari lubang hidung Kai.
“Yakk! Oppa kau kenapa?!” Dengan panik Hyo Joon mengambil sapu tangannya dan segera menahan darah itu dengan sapu tangannya. Tak disangka, Kai pun tak sadarkan diri.
“Eomma! Appa! Jeball! Kai oppaa hiks.. Eomma Appa cepatlah bantu Hyo Joon!” Teriak Hyo Joon sambil menangis.
“Aigoo Kai! Appa cepat bawa dia ke Rumah Sakit!” Ucap Nyonya Sung.
“Hiks.. Eomma, Kai oppa kenapa hikss..” Tanya Hyo Joon sambil terisak.
“Molla Hyo Joon, eomma juga tidak tau. Kajja kita ke rumah sakit sekarang!”
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
“Adakah keluarga dari saudara Kim disini?” Tanya dokter saat keluar dari ruang UGD.
“Saya dok!” Ucap Tuan Sung.
“Mari ikut dengan saya Tuan.”
Tuan Sung mengikuti sang dokter sampai di ruangannya. Beliaunya di persilahkan duduk oleh dokter Choi.
“Dokter, sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Tuan Sung khawatir.
“Kanker di tubuh saudara Kim sudah menyebar hampir seluruh tubuhnya.” Ucap Dokter Choi.
“Kan..Kanker maksud dokter?” Tanya Tuan Sung terbata.
“Ne kanker. Lebih tepatnya saudara Kim menderita Kanker Otak. Dan ini sudah stadium akhir.” Jelas dokter Choi.
“Apa bisa disembuhkan dok?”
“Tak banyak harapan!” Jawab Dokter Choi ragu.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Hyo Joon dengan setia menunggu Kai siuman. Kini Kai sudah dipindah ke ruang inap. Hyo Joon menggenggam erat tangan Kai dan menatap wajah Kai yang sedang terlelap dari komanya itu.
“Oppa, bangunlah. Jebal.” Ucap Hyo Joon. Tak sadar cairan bening pun jatuh dari bola mata Hyo Joon. “Oppa, jebal dengarkanlah aku! Bangunlah oppa! Aku sangat merindukanmu oppa!” Hyo Joon tak mampu menahan tangisnya.
Mungkin karna lelah menunggu Kai, Hyo Joon pun akhirnya ketiduran di tepi ranjang Kai.
Keesokkan harinya..
Hyo Joon merasakan tangan Kai sedikit bergerak. Hyo Joon pun segera membuka matanya. Hyo Joon pun terbangun dari tidurnya. Ia pun menatap Kai dan tanganya yang sedikit bergerak.
“Oppa?” Panggil Hyo Joon.
Kai mencoba untuk membuka matanya. Perlahan Kai pun mulai sadar dan siuman.
“Oppa, kau sudah sadar?” Tanya Hyo Joon senang.
“Ne Joon-aa!” Jawab Kai lemah.
Tak lama, dokter Choi masuk keruang ini. “Annyeong.. Jong In-ssi ternyata kau sudah siuman rupanya. Sembentar, biar aku periksa dahulu.” Ucap dokter Choi.
“Bagaimana dok keadaannya?” Tanya Hyo Joon saat dokter Choi sudah selesai memeriksa Kai.
“Cukup baik. Jong In-ssi, jangan lupa kau harus makan dan minum obat.” Saran dokter Choi.
“Ne dokter.” Jawab Kai.
“Baiklah, saya permisi dulu. Tolong jaga Jong In dengan baik.”
“Baik dokter. Kamshahamnida.” Ucap Hyo Joon membungkuk.
“Oppa, sekarang kau makan dulu ne? Aku suapin.” Ucap Hyo Joon.
~ ~ ~ ~ ~ ~ ~
Kini keadaan Kai sedikit membaik. Dan kedua orang tuanya pun telah tiba di Korea. Ya, Kai hanya tinggal sendiri di Korea. Karena orang tuanya harus mengurusi perusahaannya di Amerika.
Sore itu Hyo Joon, Tuan Sung, Nyonya Sung dan juga Tuan Kim serta Nyonya Kim berada di tepi ranjang Kai. Kini wajah Kai semakin pucat.
“Eomma.. Appaa..” Panggil Kai pelan.
“Ne honey? Ada apa?” Jawab Nyonya Kim.
“Eomma, appa.. Mianhae.. Kalau selama ini aku mempunyai banyak salah.” Ucap Kai.
“Iyaa Kai sayang. Eomma, appa juga minta maaf. Telah membiarkan mu hidup sendiri di Korea.” Pekik Nyonya Kim.
Tiba-tiba saja, Hyo Joon merasa ada yang mengganjal dihatinya. Ia pun menyimpan perasaan tak enak kepada Kai. Dan tak disadari, Hyo Joon pun meneteskan airmata.
“Changiyaa..” Panggil Kai lemah.
“Hiks, ne oppa.” Jawab Hyo Joon.
“Uljima changi. Jebal.” Ucap Kai sambil menghapus airmata Hyo Joon dengan jari telunjukknya.
“Ne oppa.” Ucap Hyo Joon sambil tersenyum simpul.
“Cha..changiyaa.. Jeong.. Jeongmal.. Saranghaeyoo..” Kata Kai terbata.
“Ne oppa, nado saranghaeyo. Oppa, jebal jangan tinggalkan aku oppa. Aku mencintaimu oppa. Selalu berada disampingku oppa!” Ucap Hyo Joon histeris.
“Mi..miian..haee changiyaa.. saa..raa..ngg..haee..” Kai pun mencoba untuk menatap keatas sembentar dan ia pun menutup matanya.
“OPPPAAAA!!!!” Jerit Hyo Joon.
_FlashBack Off_

‘Oppa, sedang apa kau disana? Oppa aku tau sekarang, apa arti perkataanmu saat itu. Oppa, kau masih ada diantara bintang dan bulan itu kan oppa? Oppa apa kau bisa melihatku disini?’ Batin Hyo Joon.
Semakin larut malam itu, semakin rindu Hyo Joon kepada namjachingunya, Kim Jong In. Hyo Joon hanya bisa berharap, semoga di kemudian hari ia dapat bertemu kembali dnegan namjanya itu.
“I miss you, I miss you so much oppa!” Ucap Hyo Joon sambil menatap bulan dan bintang.

_END_

0 komentar: