I Miss You
So Much,
Oppa !
Tittle : I Miss You So Much, Oppa!
Author : RyeoRii
Cast : - Kim Jong In a.k.a KAI
-Sung Hyo Joon
Gendre : Sad, Romance, SongFict
Lenght : One Shoot
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
Seorang gadis nampak berjalan
dengan lesu dipinggiran pantai Jeju ini. Gadis itu terus berjalan sambil
mendengus kesal. Sesekali ia menendang ringan karang-karang kecil ditepi
pantai. Raut diwajahnya melukiskan bahwa ia sedang sangat sedih. Ia
menghentikan langkahnya dan langsung duduk dipasir putih pantai ini. Ditekuk
kakinya dan ia langsung menangis sambil memeluk erat kedua kakinya
“OPPA!! KAU JAHAT!! KAU TEGA
MENINGGALKANKU SENDIRI!!” Teriak
gadis itu dan terus menangis. Tak memperdulikan ombak yang semakin mendekat, ia
terus menangis dan menangis.
_FlashBack_
Krriingg..!
Suara ponsel gadis itu seketika
memecahkan suasana. Ia segera
mengalihkan kegiatan membaca novelnya dan segera mengangkat telefon
tersebut.
“Yeobseyo oppa?” Sapanya dengan
manis.
“Yeobseyo changi-ya. Kau sedang apa
hm?” Jawab seorang namja di sana.
“Hm, aku sedang membaca novel oppa.
Kau sendiri sedang apa?”
“Aku? Hm, aku sedang memikirkanmu
Hyo Joon-aa!” Balas namja itu dengan sedikit menggoda. Rupanya gadis bernama
Hyo Joon itu hanya tersipu malu mendengar ucapan namjachingunya yang bernama
Jong In atau sering dipanggil Kai itu.
“Yakk oppa! Kau mau menggombal
eoh?” Protes Hyo Joon.
“Hahahaha. Jagi?”
“Ne oppa, waeyo?”
“Bagaimana kalau lusa kita liburan
ke Pulau Jeju?” Tawar Kai.
“Mwoya? Ke Pulau Jeju oppa? Aigoo
oppa! Aku mau!” Jawab Hyo Joon riang.
“Jinjja jagiya?”
“Ne oppa! Tentu!”
“Hm baiklah changi. Ini sudah
malam. Lebih baik kau tidur saja ne? Mimpi indah changiyaa~” Ucap Kai.
“Ne oppa. Baiklah. Begitu pula
dengan mu. Semoga mimpi indah juga. Jaljayo oppa.”
“Jaljayo Hyo Joo-aa!”
Hyorin pun segera menuju ke
ranjangnya. Segera ia menarik selimut Hello Kitty nya yang hangat. Tak lama, Hyo Joon terlelap dan
segera terbang ke alam mimpinya.
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
Hari yang
mereka tunggu pun tiba. Pesawat yang mereka tumpangi telah mendarat dengan
mulus. Hyo Joon dan Kai segera keluar dari pesawat dan mengambil barang bawaan
mereka. Karena liburan ini sudah direncanakan sebelumnya, tak heran kalau
Sungmin sudah menyiapkan mobil untuk menjemput mereka dan sudah memesan hotel
berbintang untuk menginap.
Kai sengaja
memesan hotel yang berada pas dipinggir pantai. Karna ia tau, kalau
yeojachingunya itu sangat menyukai pantai dan laut.
“Oppa apa
kita akan menginap disini?” Tanya Hyo Joon saat
turun dari mobil.
“Tentu
changi! Apa kau suka?”
“Ne oppa.
Sangat suka!”
Saat sudah
sampai didepan kamar hotel, Kai pun segera membuka pintunya. Kai mempersilahkan
Hyo Joon untuk masuk dahulu. Hyo Joon melangkah masuk kedalam kamar hotel ini.
Hyo Joon sangat takjub karena kamar yang ia mamasuki itu luas dan rapi. Hyo
Joon segera meletakkan koper dan tas selempanganya. Dan ia berjalan menuju
balkon kamar itu. Dibukanya pintu kaca kamar ini dan lagi-lagi Hyo Joon takjub
dengan pemandangan pasir putih dan hamparan lautan biru didepannya. Tiba-tiba
saja Kai datang menghampirinya dan memeluk Hyo Joon dari belakang.
“Oppa!”
Desis Hyo Joon.
“Wae
changiya?” Tanya Kai sambil menyandarkan kepalanya di pundak Hyo Joon.
“Oppa, kau
selalu saja memelukku secara tiba-tiba!” Protes Hyo Joon.
Kai semakin
erat memeluk Hyo Joon. “Tapi kau suka kan changi?” Tanya Kai menggoda.
“Yakk!
Oppaa! Chamkan! Lepaskan aku!” Hyo Joon terus saja mencoba untuk berontak.
Namun, Kai selalu saja menahannya. Hingga Hyo Joon benar-benar pasrah atas
kelakuan namja nya itu.
“Oppa, aku
ingin ke pantai! Aku ingin bermain ombak dan pasir!” Ajak Hyo Joon.
Kai segera
melepas pelukkannya dengan cepat. “Kajja changi kita ke pantai!” Jawab Kai
semangat.
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
Malam harinya Kai mengajak Hyo Joon
untuk makan malam di Restaurant Sea Food di pinggir pantai. Hyo Joon dan Kai
terlihat sangat menikmati makan malamnya ini.
Singkat waktu, setelah mereka makan
malam, kini pasangan tersebut bergandengan tangan dan berjalan ditepian pantai.
Tiba-tiba Hyo Joon melepaskan gandengannya dan mengambil bambu didepannya.
“Oppa, lihat ini!” Pekik Hyo Joon.
Hyo Joon segera menulis diatas
pasir putih itu dengan bambu nya ia dapatinya. Tak lama, ia menatap Kai dan
tersenyum.
“Oppa, I Love You! Saranghae!”
“I Love You too changiya. Nado
saranghae!” Balas Kai dan memeluk erat tubuh Hyo Joon.
Kini, Hyo Joon dan Kai duduk di
tepi pantai. Sambil menghirup udara malam, Hyo Joon menyenderkan kepalanya di
bahu kekar Kai. Kai hanya tersenyum dan membelai lembut rambut Hyo Joon.
“Changiya, coba lihat itu!” Ucap Kai sambil
menunjuk keatas langit tepatnya bintang-bintang dan bulan.
“Ne, waeyo oppa?” Tanya Hyo Joon
bingung.
Kai menggenggam lembut tangan Hyo
Joon. “Changiya, aku selalu berada bersamamu dan juga berada dihatimu selalu.
Changiya, dan aku juga ada diantara bulan dan bintang itu.” Ucap Kai dengan lembut.
“Aku tak mengerti apa yang sedang
kau bicarakan oppa!” Respon Hyo Joon.
“Changiya, tataplah langit ! Jika
suatu hari kau merindukanku. Karna aku berada disana.” Ucap Kai.
“Untuk apa oppa? Bukankah kau akan
selalu berada disampingku? Mengapa aku harus menatap langit oppa?” Tanya Hyo
Joon. Kai meletakkan jari telunjuknya dibibir Hyo Joon. Hyo Joon hanya diam tanpa
ada reaksi.
‘Suatu hari kau akan mengetahuinya,
Hyo Joon-aa!’
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
“Oppa lihat, tas ini sangat cute
kan?” Tanya Hyo Joon sambil menyerahkan sebuah tabloid ke Kai.
“Ne, tas ini cute!” Jawab Kai
lemah.
Hyo Joon menatap Kai dalam-dalam,
“Aigoo oppa! Kau sangat pucat! Apa kau sedang sakit?” Tanya Hyo Joon panik.
“Aniyaa changi! Aku tidak sakit!”
Bantah Kai.
Hyo Joon menyimpan perasaan tak
enak kepada Kai. Tiba-tiba saja darah segar mengalir deras dari lubang hidung
Kai.
“Yakk! Oppa kau kenapa?!” Dengan
panik Hyo Joon mengambil sapu tangannya dan segera menahan darah itu dengan
sapu tangannya. Tak disangka, Kai pun tak sadarkan diri.
“Eomma! Appa! Jeball! Kai oppaa
hiks.. Eomma Appa cepatlah bantu Hyo Joon!” Teriak Hyo Joon sambil menangis.
“Aigoo Kai! Appa cepat bawa dia ke
Rumah Sakit!” Ucap Nyonya Sung.
“Hiks.. Eomma, Kai oppa kenapa
hikss..” Tanya Hyo Joon sambil terisak.
“Molla Hyo Joon, eomma juga tidak
tau. Kajja kita ke rumah sakit sekarang!”
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
“Adakah
keluarga dari saudara Kim disini?” Tanya dokter saat keluar dari ruang UGD.
“Saya dok!”
Ucap Tuan Sung.
“Mari ikut
dengan saya Tuan.”
Tuan Sung
mengikuti sang dokter sampai di ruangannya. Beliaunya di persilahkan duduk oleh
dokter Choi.
“Dokter,
sebenarnya apa yang terjadi?” Tanya Tuan Sung khawatir.
“Kanker di
tubuh saudara Kim sudah menyebar hampir seluruh tubuhnya.” Ucap Dokter Choi.
“Kan..Kanker
maksud dokter?” Tanya Tuan Sung terbata.
“Ne kanker.
Lebih tepatnya saudara Kim menderita Kanker Otak. Dan ini sudah stadium akhir.”
Jelas dokter Choi.
“Apa bisa
disembuhkan dok?”
“Tak banyak
harapan!” Jawab Dokter Choi ragu.
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
Hyo Joon dengan setia menunggu Kai
siuman. Kini Kai sudah dipindah ke ruang inap. Hyo Joon menggenggam erat tangan
Kai dan menatap wajah Kai yang sedang terlelap dari komanya itu.
“Oppa, bangunlah. Jebal.” Ucap Hyo
Joon. Tak sadar cairan bening pun jatuh dari bola mata Hyo Joon. “Oppa, jebal
dengarkanlah aku! Bangunlah oppa! Aku sangat merindukanmu oppa!” Hyo Joon tak
mampu menahan tangisnya.
Mungkin karna lelah menunggu Kai,
Hyo Joon pun akhirnya ketiduran di tepi ranjang Kai.
Keesokkan harinya..
Hyo Joon merasakan tangan Kai sedikit
bergerak. Hyo Joon pun segera membuka matanya. Hyo Joon pun terbangun dari
tidurnya. Ia pun menatap Kai dan tanganya yang sedikit bergerak.
“Oppa?” Panggil Hyo Joon.
Kai mencoba untuk membuka matanya.
Perlahan Kai pun mulai sadar dan siuman.
“Oppa, kau sudah sadar?” Tanya Hyo
Joon senang.
“Ne Joon-aa!” Jawab Kai lemah.
Tak lama, dokter Choi masuk keruang
ini. “Annyeong.. Jong In-ssi ternyata kau sudah siuman rupanya. Sembentar, biar
aku periksa dahulu.” Ucap dokter Choi.
“Bagaimana dok keadaannya?” Tanya
Hyo Joon saat dokter Choi sudah selesai memeriksa Kai.
“Cukup baik. Jong In-ssi, jangan
lupa kau harus makan dan minum obat.” Saran dokter Choi.
“Ne dokter.” Jawab Kai.
“Baiklah, saya permisi dulu. Tolong
jaga Jong In dengan baik.”
“Baik dokter. Kamshahamnida.” Ucap
Hyo Joon membungkuk.
“Oppa, sekarang kau makan dulu ne?
Aku suapin.” Ucap Hyo Joon.
~ ~ ~ ~ ~ ~
~
Kini keadaan Kai sedikit membaik.
Dan kedua orang tuanya pun telah tiba di Korea. Ya, Kai hanya tinggal sendiri
di Korea. Karena orang tuanya harus mengurusi perusahaannya di Amerika.
Sore itu Hyo Joon, Tuan Sung,
Nyonya Sung dan juga Tuan Kim serta Nyonya Kim berada di tepi ranjang Kai. Kini
wajah Kai semakin pucat.
“Eomma.. Appaa..” Panggil Kai
pelan.
“Ne honey? Ada apa?” Jawab Nyonya
Kim.
“Eomma, appa.. Mianhae.. Kalau
selama ini aku mempunyai banyak salah.” Ucap Kai.
“Iyaa Kai sayang. Eomma, appa juga
minta maaf. Telah membiarkan mu hidup sendiri di Korea.” Pekik Nyonya Kim.
Tiba-tiba saja, Hyo Joon merasa ada
yang mengganjal dihatinya. Ia pun menyimpan perasaan tak enak kepada Kai. Dan
tak disadari, Hyo Joon pun meneteskan airmata.
“Changiyaa..” Panggil Kai lemah.
“Hiks, ne oppa.” Jawab Hyo Joon.
“Uljima changi. Jebal.” Ucap Kai
sambil menghapus airmata Hyo Joon dengan jari telunjukknya.
“Ne oppa.” Ucap Hyo Joon sambil
tersenyum simpul.
“Cha..changiyaa.. Jeong..
Jeongmal.. Saranghaeyoo..” Kata Kai terbata.
“Ne oppa, nado saranghaeyo. Oppa,
jebal jangan tinggalkan aku oppa. Aku mencintaimu oppa. Selalu berada
disampingku oppa!” Ucap Hyo Joon histeris.
“Mi..miian..haee changiyaa..
saa..raa..ngg..haee..” Kai pun mencoba untuk menatap keatas sembentar dan ia
pun menutup matanya.
“OPPPAAAA!!!!” Jerit Hyo Joon.
_FlashBack Off_
‘Oppa, sedang apa kau disana? Oppa
aku tau sekarang, apa arti perkataanmu saat itu. Oppa, kau masih ada diantara
bintang dan bulan itu kan oppa? Oppa apa kau bisa melihatku disini?’ Batin Hyo
Joon.
Semakin larut malam itu, semakin
rindu Hyo Joon kepada namjachingunya, Kim Jong In. Hyo Joon hanya bisa
berharap, semoga di kemudian hari ia dapat bertemu kembali dnegan namjanya itu.
“I miss you, I miss you so much
oppa!” Ucap Hyo Joon sambil menatap bulan dan bintang.
_END_
0 komentar:
Posting Komentar