Author : Cha~puchino (Arient Riestiana)
Cast : -Kim Ryeowook
-Kim Jong Rii
Typo dimana-mana :)
Sebelumnyaa..
“Ini sunbae.” Ucap
Jong Rii sambil menyerahkan ponsel Ryeowook dan tersenyum.
“Oke. Nanti sunbae
telpon ne! Sunbae pulang dulu. Bye.” Ucap Ryeowook sambil melambaikan tangannya
dan meninggalkan Jong Rii.
Ryeowook P.O.V
‘Argghh.. Setan
itu mengapa ia harus menelfonku disaat aku bersama Jong Rii? Paling-paling
hanya untuk latihan! Mengganggu saja!’ Ricau ku dalam hati. Entah lah, aku
merasa sangat nyaman bersama Jong Rii. Walau aku baru mengenalnya, namun aku
merasa sudah sangat mengenalnya dekat.
Tak lama aku pun
sampai di dorm Super Junior. Ya, dan aku salah satu membernya! Kim Ryeowook!
Dan betapa terkejutnya aku. Disaat ku langkahkan kakiku di dorm ini, sorak ria
para member lainnya mewarnai kedatanganku.
“Chukkaaee
Ryeowookk-aa!!” Ucap mereka bersamaan.
“Wookie-aa! Kau
lah pemenangnya! Dan kau...” Ujar Kyuhyun terpotong.
“Harus menanggung
hukumannya!” Sambung Donghae hyung.
“Maksud? Maksud
kalian apaa??” Tanyaku bingung.
“Wookie-aa, jangan
lah pura-pura bodoh!” Ucap Sungmin hyung.
“Jinjja! Aku tak
tau apa-apa!” Ucapku bingung.
“Begini, salah
satu staff akan berulang tahun 3 hari lagi. Dan aku, Heechul serta Yesung
memutuskan, untuk siapa yang telat datang ke dorm dia akan dihukum! Dan
hukumannya adalah membawa pasangan saat ke pesta itu!” Terang Leeteuk hyung.
“Mwo? Apa-apaan
ini?? Aku tak mengetahui nya sebelumnya! Ini tak adil hyung!” Protesku.
“Anioo hyung. Aku
sudah menelfon Wookie berulang-ulang! Namun selalu ditolaknya hyung!” Sela
Kyuhyun.
“A.. aani hyung!
Wookie pikir setan itu menyuruhku untuk latihan vocal!” Bela ku.
“Sebenarnya kau
kemana eoh? Sampai-sampai kau tolak telfon dari kyuhyun?” Tanya Heechul hyung.
“Aaa.. Anuu hyung,
wookie.. Eee.. anu,” Pikirku bingung! Tak mungkin jika aku bilang mengantarkan
seorang yeoja?
“Sudahlah hyung,
pasti ia habis pergi bersama seorang yeoja!” Celetuk Eunhyuk hyung.
“Argghhh!
Sudahlah! Aku capek dengan kalian!” Ucapku frustasi.
Aku pun ke kamarku
dengan sedikit jengkel! Ku rebah kan tubuh ku di spring bad kamar ini. ‘Aigoo.
Apa-apaan ini? Mengapa mereka tidak berlaku adil kepadaku?? Hey! Tau seharusnya
setan itu mengirimkanku pesan terlebih dahulu!’ Ricauku.
Ryeowook P.O.V End
Jong Rii P.O.V
Baik, bersyukur
aku sudah bisa mendapatkan chingu disini. Walau itu namja dan ya! Namja yang
kusuka saat pertama kulihat! Dia sungguh tampan! Dia juga cute rupanya. Dan
yang pasti aku percaya, jika dia adalah namja yang baik-baik dan benar. Namun,
sepertinya tidak hanya aku saja yang menyukainya. Aku percaya, mungkin sangat
banyak yeoja-yeoja di universitasku yang menyukainya. Contoh saja, aku tadi
melihatnya dikerubungi banyak yeoja-yeoja! Uhh. Mereka kan yeoja kecentilan dan
sok gaya nya? Ihh. Enggak deh! Tapi, apa Wookie sunbae juga menyukaiku? Apa
hanya penganggapku sebagai temannya saja? Hay Jong Rii! Apa yang kamu pikirkan
eoh??
Dengan penuh
harapan aku menunggu telpon dari Wookie sunbae. Aku percaya, kalau dia akan
segera menelfonku. Setelah makan malam, aku hanya menghadap ponselku menunggu
panggilan dari Wookie sunbae. Karna gelisah, aku berdiri dari sofa dan berjalan
bolak-balik kenan dan kekiri. Kulirik jam dinding di ruang tengah apartement ku
ini. Dan ternyata sudah pukul 10 malam. 3 Jam sudah aku menunggu telfon dari
Wookie sunbae. Hooamm. Aku lelah. Dan aku sudah mengantuk. Sunbae, apa kau
tidak menelfonku eoh? Aku mulai putus asa menunggu telfon dari Wookie sunbae.
Baik, lebih baik aku tidur saja. Baru beberapa langkah menuju ke kamar,
tiba-tiba ponselku berbunyi. Dengan segera aku melihat nya. Dan tidak ada
identitas disana. Apa mungkin ini Wookie sunbae? Dengan semangat aku segera
mengangkatnya.
“Yeobseyo?” Sapa
ku.
“Yeobseyo. Apa ini
Kim Jong Rii?” Tanya nya.
“Ne. Kim Jong Rii disini.
Siapa?” Balasku.
“Jong Rii. Ini
sunbae! Apa kau sudah lupa?” Tanyanya.
“Ani. Jong Rii
belum lupa. Mengapa sunbae baru menelfon Jong Rii?”
“Hehehe. Mianhae.
Sunbae lupa. Sunbae ada sedikit masalah.” Ucap Wookie sunbae.
“Wae sunbae? Ada
apa? Ceritalah ke Jong Rii.” Balasku.
“Hmm, ini sudah
malam. Tak baik jika kau seorang yeoja tidur malam-malam. Sebaiknya kau tidur
saja ne? Besok pulang kuliah temui sunbae di taman belakang. Nanti sunbae
ceritakan ke Jong Rii ne?” Terang Wookie sunbae.
“Baik lah jika itu
maumu sunbae. Jong Rii bobo dulu ne?”
“Ne Jong Rii. Have
a nice dream. Jaljayo.” Ucap Wookie sunbae.
“Gomawo sunbae.
Jaljayo.” Jawabku.
Aku pun mulai
menguap. Ya, karna aku sangat lelah dan mengantuk. Thank God, akhirnya sunbae
menelfonku juga! Dengan langkah senang, aku segera masuk kekamarku. Aku pun
membaringkan tubuh ku ke spring bad ini dan masuk kedalam selimut. Serta
mematikan lampu kamar ini. Dan aku pun segera memejamkan mataku untuk menuju ke
mimpi indahku dimalam ini.
***
Bel pun telah
berbunyi. Menandakan kalau kegiatan belajar-mengajar harus berakhir. Semua
teman-teman di kelasku ini satu persatu meninggalkan kursi dan kelas. Namun
tidak denganku. Aku masih membaca buku yang ku bawa ini. Jujur, sebenarnya aku
tidak terlalu suka dengan keramaian. Lebih baik aku pulang sendirian belakangan
disaat suasana sudah sepi. Beberapa menit menunggu, akhirnya aku merasa kalau
universitas ini sudah cukup sepi. Aku segera mengemas-ngemas buku-bukuku.
Dengan santai, aku membawa tasku dan berjalan keluar kelas. Benar! Universitas
ini terlihat sudah sepi. Dengan langkah santai, aku menelungsuri koridor
universitas ini seorang diri. Setengah akan sampai keluar universitas, aku
ingat kalau aku punya janji dengan Wookie sunbae. Dengan tergesa-gesa, aku
segera berlari menuju taman belakang. Namun tiba-tiba,
“Bruukkk!” Aku
menabrak seorang namja bertubuh atletis yang sedang membawa buku.
“Aww.” Rintihku
kesakitan. Karna badan ku yang kecil ini kalah dengan badannya yang cukup
besar.
“Kau tak apa eoh?”
Tanyanya dan mengelanturkan tangan nya untuk membantuku bangun. Tanpa ragu, aku
membalas lanturan tangannya itu dan mencoba tuk berdiri.
“Ani, aku tak
papa.” Ucapku gugup. “Mianhae. Mianhae. Aku tak sengaja.” Sambungku sambil
membungkuk.
“Gwaencha.
Seharusnya akulah yang meminta maaf kepadamu. Karna membuatmu terjatuh.”
Jawabnya.
“Anii. Akulah yang
salah. Mianhae. Mianhae, aku harus pergi.” Ujarku dan langsung berdiri
meninggalkannya sendiri.
Setelah meminta
maaf kepada namja itu, aku segera berlari kembali menuju ke taman belakang. Aku
percaya, Wookie sunbae sudah menungguku. Dengan berlari sekuat tenaga, aku pun
segera menemui Wookie sunbae. Tak lama, aku sampai di taman belakang
Universitas. Ku lihat Wookie sunbae sedang membaca buku dan duduk tenang
dibawah pohon rindang itu. Dengan nafas yang tersenggal-senggal, aku segera
mendekati Wookie sunbae yang sedang santai itu.
“Haasss haass
haass.” Aku pun duduk disamping Wookie sunbae dengan nafas yang masih
tersenggal-senggal.
“Hey Kim Jong Rii,
kau kenapa eoh?” Tanya Wookie sunbae yang menatapku dengan tajam.
“A.. Mi..Mian..
Hae sun.. bae.. Jong.. Rii.. Tee.. latt.” Ucapku tersenggal-senggal.
“Gwaencha. Kau tak
apa kah?” Tanyanya.
“Ne,
tak apa. Sunbae mau bilang apa ke Jong Rii?” Sambungku.tbc :)
0 komentar:
Posting Komentar