Sabtu, 09 Februari 2013

FF / JUST LOVE YOU (Chapter 2)

Tittle : Just Love You (chapter 2)
Author : Cha~puchino (Arient Riestiana)
Cast : -Kim Ryeowook
          -Kim Jong Rii
Typo dimana-mana :)

Sebelumnyaa..


“Ini sunbae.” Ucap Jong Rii sambil menyerahkan ponsel Ryeowook dan tersenyum.
“Oke. Nanti sunbae telpon ne! Sunbae pulang dulu. Bye.” Ucap Ryeowook sambil melambaikan tangannya dan meninggalkan Jong Rii.

              Author P.O.V End

 
Ryeowook P.O.V

‘Argghh.. Setan itu mengapa ia harus menelfonku disaat aku bersama Jong Rii? Paling-paling hanya untuk latihan! Mengganggu saja!’ Ricau ku dalam hati. Entah lah, aku merasa sangat nyaman bersama Jong Rii. Walau aku baru mengenalnya, namun aku merasa sudah sangat mengenalnya dekat.

Tak lama aku pun sampai di dorm Super Junior. Ya, dan aku salah satu membernya! Kim Ryeowook! Dan betapa terkejutnya aku. Disaat ku langkahkan kakiku di dorm ini, sorak ria para member lainnya mewarnai kedatanganku.
“Chukkaaee Ryeowookk-aa!!” Ucap mereka bersamaan.
“Wookie-aa! Kau lah pemenangnya! Dan kau...” Ujar Kyuhyun terpotong.
“Harus menanggung hukumannya!” Sambung Donghae hyung.
“Maksud? Maksud kalian apaa??” Tanyaku bingung.
“Wookie-aa, jangan lah pura-pura bodoh!” Ucap Sungmin hyung.
“Jinjja! Aku tak tau apa-apa!” Ucapku bingung.
“Begini, salah satu staff akan berulang tahun 3 hari lagi. Dan aku, Heechul serta Yesung memutuskan, untuk siapa yang telat datang ke dorm dia akan dihukum! Dan hukumannya adalah membawa pasangan saat ke pesta itu!” Terang Leeteuk hyung.
“Mwo? Apa-apaan ini?? Aku tak mengetahui nya sebelumnya! Ini tak adil hyung!” Protesku.
“Anioo hyung. Aku sudah menelfon Wookie berulang-ulang! Namun selalu ditolaknya hyung!” Sela Kyuhyun.
“A.. aani hyung! Wookie pikir setan itu menyuruhku untuk latihan vocal!” Bela ku.
“Sebenarnya kau kemana eoh? Sampai-sampai kau tolak telfon dari kyuhyun?” Tanya Heechul hyung.
“Aaa.. Anuu hyung, wookie.. Eee.. anu,” Pikirku bingung! Tak mungkin jika aku bilang mengantarkan seorang yeoja?
“Sudahlah hyung, pasti ia habis pergi bersama seorang yeoja!” Celetuk Eunhyuk hyung.
“Argghhh! Sudahlah! Aku capek dengan kalian!” Ucapku frustasi.
Aku pun ke kamarku dengan sedikit jengkel! Ku rebah kan tubuh ku di spring bad kamar ini. ‘Aigoo. Apa-apaan ini? Mengapa mereka tidak berlaku adil kepadaku?? Hey! Tau seharusnya setan itu mengirimkanku pesan terlebih dahulu!’ Ricauku.

Ryeowook P.O.V End

Jong Rii P.O.V

Baik, bersyukur aku sudah bisa mendapatkan chingu disini. Walau itu namja dan ya! Namja yang kusuka saat pertama kulihat! Dia sungguh tampan! Dia juga cute rupanya. Dan yang pasti aku percaya, jika dia adalah namja yang baik-baik dan benar. Namun, sepertinya tidak hanya aku saja yang menyukainya. Aku percaya, mungkin sangat banyak yeoja-yeoja di universitasku yang menyukainya. Contoh saja, aku tadi melihatnya dikerubungi banyak yeoja-yeoja! Uhh. Mereka kan yeoja kecentilan dan sok gaya nya? Ihh. Enggak deh! Tapi, apa Wookie sunbae juga menyukaiku? Apa hanya penganggapku sebagai temannya saja? Hay Jong Rii! Apa yang kamu pikirkan eoh??
Dengan penuh harapan aku menunggu telpon dari Wookie sunbae. Aku percaya, kalau dia akan segera menelfonku. Setelah makan malam, aku hanya menghadap ponselku menunggu panggilan dari Wookie sunbae. Karna gelisah, aku berdiri dari sofa dan berjalan bolak-balik kenan dan kekiri. Kulirik jam dinding di ruang tengah apartement ku ini. Dan ternyata sudah pukul 10 malam. 3 Jam sudah aku menunggu telfon dari Wookie sunbae. Hooamm. Aku lelah. Dan aku sudah mengantuk. Sunbae, apa kau tidak menelfonku eoh? Aku mulai putus asa menunggu telfon dari Wookie sunbae. Baik, lebih baik aku tidur saja. Baru beberapa langkah menuju ke kamar, tiba-tiba ponselku berbunyi. Dengan segera aku melihat nya. Dan tidak ada identitas disana. Apa mungkin ini Wookie sunbae? Dengan semangat aku segera mengangkatnya.
“Yeobseyo?” Sapa ku.
“Yeobseyo. Apa ini Kim Jong Rii?” Tanya nya.
“Ne. Kim Jong Rii disini. Siapa?” Balasku.
“Jong Rii. Ini sunbae! Apa kau sudah lupa?” Tanyanya.
“Ani. Jong Rii belum lupa. Mengapa sunbae baru menelfon Jong Rii?”
“Hehehe. Mianhae. Sunbae lupa. Sunbae ada sedikit masalah.” Ucap Wookie sunbae.
“Wae sunbae? Ada apa? Ceritalah ke Jong Rii.” Balasku.
“Hmm, ini sudah malam. Tak baik jika kau seorang yeoja tidur malam-malam. Sebaiknya kau tidur saja ne? Besok pulang kuliah temui sunbae di taman belakang. Nanti sunbae ceritakan ke Jong Rii ne?” Terang Wookie sunbae.
“Baik lah jika itu maumu sunbae. Jong Rii bobo dulu ne?”
“Ne Jong Rii. Have a nice dream. Jaljayo.” Ucap Wookie sunbae.
“Gomawo sunbae. Jaljayo.” Jawabku.
Aku pun mulai menguap. Ya, karna aku sangat lelah dan mengantuk. Thank God, akhirnya sunbae menelfonku juga! Dengan langkah senang, aku segera masuk kekamarku. Aku pun membaringkan tubuh ku ke spring bad ini dan masuk kedalam selimut. Serta mematikan lampu kamar ini. Dan aku pun segera memejamkan mataku untuk menuju ke mimpi indahku dimalam ini.
***
Bel pun telah berbunyi. Menandakan kalau kegiatan belajar-mengajar harus berakhir. Semua teman-teman di kelasku ini satu persatu meninggalkan kursi dan kelas. Namun tidak denganku. Aku masih membaca buku yang ku bawa ini. Jujur, sebenarnya aku tidak terlalu suka dengan keramaian. Lebih baik aku pulang sendirian belakangan disaat suasana sudah sepi. Beberapa menit menunggu, akhirnya aku merasa kalau universitas ini sudah cukup sepi. Aku segera mengemas-ngemas buku-bukuku. Dengan santai, aku membawa tasku dan berjalan keluar kelas. Benar! Universitas ini terlihat sudah sepi. Dengan langkah santai, aku menelungsuri koridor universitas ini seorang diri. Setengah akan sampai keluar universitas, aku ingat kalau aku punya janji dengan Wookie sunbae. Dengan tergesa-gesa, aku segera berlari menuju taman belakang. Namun tiba-tiba,
“Bruukkk!” Aku menabrak seorang namja bertubuh atletis yang sedang membawa buku.
“Aww.” Rintihku kesakitan. Karna badan ku yang kecil ini kalah dengan badannya yang cukup besar.
“Kau tak apa eoh?” Tanyanya dan mengelanturkan tangan nya untuk membantuku bangun. Tanpa ragu, aku membalas lanturan tangannya itu dan mencoba tuk berdiri.
“Ani, aku tak papa.” Ucapku gugup. “Mianhae. Mianhae. Aku tak sengaja.” Sambungku sambil membungkuk.
“Gwaencha. Seharusnya akulah yang meminta maaf kepadamu. Karna membuatmu terjatuh.” Jawabnya.
“Anii. Akulah yang salah. Mianhae. Mianhae, aku harus pergi.” Ujarku dan langsung berdiri meninggalkannya sendiri.
Setelah meminta maaf kepada namja itu, aku segera berlari kembali menuju ke taman belakang. Aku percaya, Wookie sunbae sudah menungguku. Dengan berlari sekuat tenaga, aku pun segera menemui Wookie sunbae. Tak lama, aku sampai di taman belakang Universitas. Ku lihat Wookie sunbae sedang membaca buku dan duduk tenang dibawah pohon rindang itu. Dengan nafas yang tersenggal-senggal, aku segera mendekati Wookie sunbae yang sedang santai itu.
“Haasss haass haass.” Aku pun duduk disamping Wookie sunbae dengan nafas yang masih tersenggal-senggal.
“Hey Kim Jong Rii, kau kenapa eoh?” Tanya Wookie sunbae yang menatapku dengan tajam.
“A.. Mi..Mian.. Hae sun.. bae.. Jong.. Rii.. Tee.. latt.” Ucapku tersenggal-senggal.
“Gwaencha. Kau tak apa kah?” Tanyanya.
             “Ne, tak apa. Sunbae mau bilang apa ke Jong Rii?” Sambungku.

tbc :)

0 komentar: