Author : Cha~puchino (Arient Riestiana)
Cast : -Kim Ryeowook
-Kim Jong Rii
Typo dimana-mana :) Mohon dimaklumi :D
Nama ku Kim Jong
Rii. Aku adalah salah satu mahasiswi pindahan dari Jepang. Ya, karna aku salah
satu mahasiswi pertukuran pelajar Korea-Jepang. Namun, setelah lulus dari S1 di
Jepang, oppa meminta ku untuk kembali ke Korea. Di Korea aku hanya mempunya
oppa satu-satunya. Orang tua ku sudah lama pergi karena kecelakaan pesawat.
Sangat sedih memang. Tapi aku bersyukur, karna memiliki oppa yang sangat
perhatian kepadaku. Di Korea aku memilih Universitas Inha ini untuk melanjutkan
study S2 ku jurusan Kedokteran.
Ku langkahkan
kakiku dengan santai sambil menelungsuri setiap koridor Universitas ini.
Terlihat masih sangat sepi. Ku tengok jam tangan pink yang melekat di tangan
kiriku. ‘Pantas, masih pukul 7.00 ternyata’ Batinku. Dan aku pun meneruskan
perjalananku ini. Disaat ku melihat kanan kiri tak sengaja aku menabrak
seseorang.
“Upps, mianhae.”
Ucapku sambil membungkuk.
Namja yang ku
tabrak pun melepaskan kacamata hitamnya, dan ia menatap ku tajam.
“Ne gwaencha.”
Jawabnya sambil tersenyum manis padaku.
‘Omo.. Siapa namja
itu? Ia sangat tampan!’ Pikirku.
“Hey?” Panggilnya.
“Oh ne.” Jawabku
gugup.
“Sudah cukup kah?
Baik, aku sibuk!” Ucap nya dengan nada sedikit dingin padaku. Dan ia
meninggalkanku sendiri tanpa pamit.
Merasa sangat
jengkel kepadanya, aku lalu melanjutkan perjalanan ku. Namun, banyangan namja
itu selalu ada di pikiranku. ‘Argghh. Kim Jong Rii! Ada apa dengan mu
sebenarnya eoh??’ Batinku.
Kim Jong Rii P.O.V
End
Ryeowook P.O.V
Universitas ini
terlihat masih sangat sepi. Ini kesempatanku untuk mengelilinginya. Saat ku
menelungsuri koridor Universitas ini, ku lihat seorang yeoja cantik yang
berjalan dari berlawanan arah. ‘Siapa dia? Sepertinya aku tak pernah
melihatnya.’ Batinku. Dengan sibuk menatapnya, tak sengaja aku menabraknya.
“Upps, mianhae.”
Ucapnya sambil membungkuk.
Ku buka kacamata
hitamku ini. Dan aku pun menatapnya tajam.
“Ne gwaencha.”
Jawabku sambil tersenyum manis padanya.
Kulihat ia sedang
memikirkan sesuatu.
“Hey?” Panggilku.
“Oh ne.” Jawabnya
gugup.
“Sudah cukup kah?
Baik, aku sibuk!” Ucapku dengan nada sedikit dingin padanya. Dan aku
meninggalkannya sendiri tanpa pamit.
Ya, aku melakukan
ini karena aku takut, jika ia mengenali ku. Terlebih lagi jika ia adalah
seorang fans ku. Aigoo~ Lebih baik aku tinggalkan yeoja misterius ini. Tapi? Argghh.
Kenapa aku selalu memikirkannya??
Ryeowook P.O.V End
Auhtor P.O.V
Merasa sedikit
jenuh di kelas, Jong Rii pun lalu keluar dan mengambil tasnya. Ia pun
meninggalkan kelas itu. Ya, karna Jong Rii harus melakukan sedikit beradaptasi
dengan lingkungan Universitas barunya itu. Jong Rii pun berusaha mencari perpustakaan
di Universitas ini. Disaat Jong Rii mencari perpustakaan, ia lihat dari
kejauhan seperti ada kerumunan. Karena penasaran Jong Rii pun memberanikan diri
untuk bertanya kepada salah satu mahasiswi disini.
“Annyeong haseyo.”
Ucap Jong Rii sambil membungkuk. “Boleh kan aku bertanya sesuatu?” Sambung Jong
Rii.
“Oh ne, tentu.”
Jawabnya singkat.
“Disana ada
kerumunan apa ya?” Tanya Jong Rii.
“Oh itu, disana
ada salah satu member Super Junior. Apa kau tidak tahu? Baiklah, aku buru-buru.
Annyeong.” Jawabnya dan meninggalkan Jong Rii.
“Ne, gomapta.”
Ucap Jong Rii yang sudah tak melihatnya dari pandangan.
Dan Jong Rii
kembali untuk menuju ke perpustakaan. Tak sadar ia semakin mendekati kerumunan
itu. Dilihatnya salah satu namja ada di kerumunan itu. Jong Rii menatapnya
dengan tajam. Dan namja yang ia tatapnya pun juga sebaliknya.
‘Omo.. Itu kan
namja yang tadi!’ Pikir Jong Rii.
‘Yeoja itu?
Mengapa dia hanya diam saja?? Apa dia benar-benar pabo tak mengenaliku?’
Batinnya.
Merasa Idolanya
sedang menatap tajam Jong Rii, para fans pun menatap Jong Rii aneh. Jong Rii
merasa sedikit risih ditatap seperti itu.
“A..aa..Annyeong
haseyo.” Ucap Jong Rii sambil membungkuk dan gugup.
Jong Rii lalu
pergi meninggalkan kerumunan itu. Dan ia segera ke perpustakaan. Masih
dipikirnya, siapa namja itu? Mengapa ia seperti sangat terkenal di Universitas
ini??
Merasa risih
dengan kelakuan fans, Ryeowook pun memutuskan untuk pergi dan ke perpustakaan.
Ia segera memasuki perpustakaan itu. Di carinya buku yang ia suka disetiap rak
demi rak. Saat ia menemukan buku pilihannya, ia segera mengambil buku itu.
Namun, ada tangan lain yang hendak mengambil buku yang sama. Dan tangan mereka
pun memegang buku itu dengan bersamaan. Ryeowook dan Jong Rii pun saling tatap
menatap.
“Kau!” Ucapnya
bersamaan.
“Berikan buku nya
padaku!” Kata Ryeowook.
“Ani! Kau namja!
Seharusnya kau yang memberikannya kepadaku!” Bantah Jong Rii.
“Aku dulu yang
memegang buku ini!” Sambung Ryeowook.
“Tetepi aku dahulu
yang melihatnya!” Ujar Jong Rii tak kalah.
Dan semua pembaca
diperpustakaan ini menatap mereka dengan wajah yang suram. Tak lama, petugas
perpustakaan pun mendekati Jong Rii dan Ryeowook yang telah membuat onar di
perpustakaan.
“Kalian! Kelluaarr
dari perpustakaan ini!” Bentak petugas perpustakaan itu.
Ryeoowook pun
mengandeng tangan Jong Rii dan mengajaknya berlari dari perpustakaan. Jong Rii
pun hendak memberontak. Tetapi selalu dihalang oleh Ryeowook. Setelah jauh dari
perpustakaan, Jong Rii pun melepaskan genggaman Ryeowook dengan sedikit kasar.
“Hey kau! Sakit
tau! Jika kau menarikku seperti ini!” Protes Jong Rii. “Sebenarnya kita mau
kemana eohh?” Sambung Jong Rii geram.
“Kau diam saja!
Ikuti aku! Arra?” Ucap Ryeowook.
Jong Rii hanya
bisa pasrah dan mengikuti Ryeowook dengan penuh tenda tanya. Mereka pun menuju
ke belakang Universitas. Dan mereka harus melewati sebuah gerbang yang begitu
sempit.
“Aaww..” Rintih
Jong Rii yang lengannya terkena duri tumbuhan liar.
“Kau tak apa kan?”
Tanya Ryeowook seddikit khawatir.
“Ani.. Gwaencha.”
Jawab Jong Rii tersenyum.
Setelah memastikan
Jong Rii tidak kenapa-napa, Ryeowook pun mengajak nya untuk melanjutkan
perjalanannya. Setelah melewati gerbang itu, mereka sampai disebuah taman bunga
yang indah. Jong Rii terkejut melihat pemandangan yang didepannya itu. Ia
sangat terkagum-kagum. Dan Jong Rii berjalan mendekati bebungaan yang sedang
mekar disana. Jong Rii sangat senang. Ya, karna ia sangat menyukai bunga.
Ryeowook hanya tersenyum melihat tingkah yeoja yang baru saja ia kenalnya itu.
Ryeowook merasakan sedikit rasa yang berbeda bersama Jong Rii.
“Apa kau suka
ini?” Tanya Ryeowook.
“Tentu. I love
flowers.” Jawab Jong Rii sambil memetik salah satu bunga yang sedang bermekaran
itu. Setelah memetiknya, ia pun menyusul namja yang baru dikenalnya sedang
duduk dibawah pohon itu.
“Kau, jangan
beritau taman ini kepada mahasiswa lainnya ne? Hanya kita saja yang tau
keberadaan taman ini.” Ucap Ryeowook.
“Tentu. Lagipula
aku tidak mempunyai teman disini.” Jawab Jong Rii sedih.
“Waeyo? Mengapa
kau tidak punya teman?” Tanya Ryeowook penasaran.
“Hmm.. Aku tak tau
pasti. Lagipula, aku pindahan dari Jepang.” Ucap Jong Rii.
Mereka pun saling
memadang bunga ditepi sana bersama.
“Aku mau jadi
temanmu!” Sambung Ryeowook.
Jong Rii kaget
mendengar ucapan itu. Dia pun lalu menatap namja disampingnya dengan tajam.
“Serius? Kau ingin
menjadi temanku? Aku yeoja. Dan kau namja. Apa kau tak malu mempunyai teman
yeoja sepertiku?” Tanya Jong Rii yang berhasil membuat Ryeowook melepas
pandangan dari bunga itu.
“Tentu! Mengapa
aku malu mempunya seorang teman yeoja?” Sambung Ryeowook sambil menatap balik
mata yeoja itu.
“Gomawo. Uda mau
jadi temanku. Tapi, kita belum kenalan sebelumnya. Kim Jong Rii imnida. How
about you?” Ucap Jong Rii.
“Hmm.. Tapi-tapi,
boleh aku bertanya terlebih dahulu?” Tanya Ryeowook sedikit gugup.
“Tentu.”
“Apa kau sama
sekali tidak mengenaliku?” Tanya Ryeowook ragu-ragu.
“Hahaha. Kau aneh
sekali ya? Kita kan baru ketemu tadi pagi. Darimana coba aku bisa kenal sama
kamu!” Jawab Jong Rii cengengesan.
“Oh iyaa. Hehehe.
Kim Ryeowook imnida. Tapi panggil saja aku Wookie.” Ucap Ryeowook.
“Baik Wookie. Kau
disini sudah S berapa?” Tanya Jong Rii.
“Aku S2. Jurusan
seni teater. Dan 1.5 tahun lagi aku akan lulus. Semoga saja.” Jawab Ryeowook.
“Oh, mianhae.
Seharusnya aku memanggilmu sunbae dari tadi. Hahaha. “ Ucap Jong Rii.
“Kamu sendiri?”
“Aku baru saja
melanjutkan S2 ku di sini. Ya, itu karna oppa ku lah yang menyuruh ku pulang
dari Jepang. Dan melanjutkan di universitas ini.” Terang Jong Rii.
Ryeowook dan Jong
Rii pun berbincang-bincang ria seakan mereka sudah dekat sebelumnya. Mereka
saling berbagi cerita dan tertawa dengan ria. Dalam hati Ryeowook, ada sedikit
rasa suka kepada Jong Rii. Juga dengan Jong Rii sebaliknya, sebenarnya ia juga
menyimpan rasa suka pada Ryeowook. Namun, Jong Rii hanya menganggap Ryeowook
temannya saja.
“Sunbae. Bukankah
sudah sore? Kajja kita pulang.” Ajak Jong Rii.
”Oh ne. Jong Rii,
bisakah aku antarkan kamu pulang?” Tawar Jong Rii.
“Baiklah. Jika itu
kemauan mu sunbae!” Jawab Jong Rii diselingi dengan tawa.
Ryeowook pun
tersenyum. Dan mereka pun berjalan dengan beriringan. Universitas ini tampak
sangat sepi. Terlihat hanya Ryeowook dan Jong Rii saja. Kebetulan hari ini
Ryeowook membawa mobil. Setelah mengambilnya, Ryeowook dan Jong Rii masuk
kedalam mobil. Didalam mereka pun tampak seperti sudah sangat dekat. Tak lama,
mereka pun sampai di sebuah apartement megah. Ryeowook segera memakirkan
mobilnya.
“Sunbae, kajja, ke
apartement ku terlebih dahulu.” Ajak Jong Rii.
“Baik.”
Mereka pun turun
dari mobil. Ryeowook mengikuti Jong Rii dibelakang. Dan mereka sampai di ruang
apartement Jong Rii. Jong Rii pun memencet kunci apartementnya, tak lama
pintunya pun terbuka.
“Kajja sunbae,
masuklah.” Ucap Jong Rii.
“Oh ne.” Jawab
Ryeowook.
Ryeowook pun
memasuki apartement Jong Rii yang megah nan luas itu.
“Apartement ini
terlihat sangat sepi. Apa kau tinggal sendiri?” Tanya Ryeowook.
“Ne sunbae.” Jawab
Jong Rii.
“Orang tua mu?”
Tanya Ryeowook lagi.
“Eomma dan appa
sudah lama pergi karna kecelakaan pesawat. Dan aku hanya punya oppa saja.” Ucap
Jong Rii sedih.
“Mianhae. Bukan
maksud ku..” Ucap Ryeowook terpotong.
“Gwaencha. Sunbae
mau minum apa?”
“Aaa.. aanii oo
Jong Rii. Sepertinya sudah sangat sore. Lebih baik aku pulang. Tak enak, jika
tetangga membicarakan kita.” Kata Ryeowook.
“Ohh. Baiklah
sunbae. Hati-hati dijalan ne!”
“Baik. Mianhae
untuk tadi.” Ucap Ryeowook. “Oh ya Jong Rii, bisakah aku meminta nomer
ponselmu?” Sambungnya.
“Tentu. Berikan
ponselmu sunbae.” Kata Jong Rii.
Ryeowook pun
memberikan ponselnya kepada Jong Rii. Dan Jong Rii mengetikkan nomer ponselnya
di ponsel Ryeowook.
“Ini sunbae.” Ucap
Jong Rii sambil menyerahkan ponsel Ryeowook dan tersenyum.
“Oke. Nanti sunbae
telpon ne! Sunbae pulang dulu. Bye.” Ucap Ryeowook sambil melambaikan tangannya
dan meninggalkan Jong Rii.
Author P.O.V End
0 komentar:
Posting Komentar